Alhamdulillahirobbil'aalamiin, segala puji bagi Alloh yang selalu memberikan nikmat kepada hambanya. Salah satu nikmatnya yaitu semangat yang membara untuk mencintai pekerjaanku saat ini. Menjadi guru agama di sekolah dasar. Menjadi guru yang bersemangat untuk meningkatkan prestasi sekolah, mengembangkan bakat peserta didik, melalui perlombaan.
Saya memiliki prinsip, "Dimana langit ku pijak, disitu langit kujunjung". Dimana aku mengajar, sekolah itu harus meraih kejuaraan. Sekali menang dalam perlombaan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan sekali dan rasanya seperti candu. Adrenalin ini memuncak saat mendengarkan pengumuman kemenangan dalam perlombaan dan rasanya bahagia sekali saat diumumkan peserta didikku yang aku bimbing sendiri mendapat juara, aku berhasil, rasa lelahku melatih mereka terbayarkan dengan piala kemenangan.
Tentu yang paling utama dalam keberhasilan ini adalah karena Alloh SWT, penentu takdir terbaik, tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Alloh SWT. Saya selalu mengajak peserta didik yang saya bimbing untuk berdoa terlebih dahulu karena Alloh pemilik hati juri, Alloh bisa dengan mudah membolak balikan hati manusia termasuk hati para juri. Tugas guru yang terpenting dalam hal ini ada tiga yaitu : sebagai tenaga pendidik, mengajar, dan melatih.
Membimbing lomba adalah bagian dari melatih peserta didik, baik bakat minatnya, kesenangannya, serta mengeksplorasi kemampuan yang dimilikinya. Dengan lomba dapat memberi banyak pengalaman nyata kepada peserta didik seperti harus tetap bersemangat dan pantang menyerah, menerima kekalahan, mensyukuri kemenangan, tetap rendah hati, dan tawakal (pasarkan semua hasilnya hanya kepada Alloh SWT)
Sunyi malam di desa
Purbalingga, guru agama sekolah dasar.
0 Komentar