APA YANG MEMBUATKU TIDAK TERTARIK LAGI DENGAN HUTANG

   

             Bismillahir rahmaanir rahiim, tulisan ini bukan untuk menyinggung siapapun karena kebutuhan setiap orang itu berbeda. Aku hanya ingin mencurahkan isi hatiku, siapa tau ada sedikit nilai yang bisa dipetik oleh pembaca sekalian dari cerita hidupku ini. Berawal dari rasa trauma yang pernah ku alami, aku pernah berniat untuk berhutang ke bank sebagai modal usaha suamiku membeli mesin jahit yang agak bagusan sedikit, prosesnya menurutku cukup rumit karena harus minta surat keterangan usaha ke balai desa. 
            Setelah jadi aku ajukan ke bank dan entah mengapa seperti ada yang menghalangi padahal aku dan suami sudah masuk ke dalam bank, suamiku itu tipe orang yang nggak mau ribet mengantri lama apalagi harus ada jaminan dan rumah harus difoto (ini berdasarkan keterangan dari apa yang aku dengar mengenai syarat-syarat ngutang, aduh malu sekali ya kalo tetangga melihat ada pegawai bank ke rumah) karena terlalu lama akhirnya suami minta pulang dan membatalkan niatan untuk berhutang di bank. 
            Selanjutnya beberapa tahun kemudian aku berniat hutang lagi ke bank syariah sekitar 10juta untuk memperbaiki rumah, setelah melalui proses harus menunggu disetujui atau tidak seminggu kemudian aku mendapat wa dari pegawai bank kalau pengajuan hutangku ditolak. Antara kesel dan heran, orang macam aku ini si mana mungkin dipercaya pegawai bank, aku nggak punya jaminan apa-apa, cuma bpkb motor saja. 
        Dan ini yang membuat aku kecewa serta tidak tertarik lagi dengan hutang, mereka terlalu menyepelekanku. Tapi aku juga heran kenapa yang lain hutang disetujui kenapa aku tidak. Pada waktu itu sama sekali aku belum tau tentang riba dalam berhutang, mungkin cara ini yang Alloh berikan untuk menjauhkanku dari dosa riba. 
            Aku melewati hari-hariku dengan kesederhanaan, makan lauk apa adanya, makan enak sebulan sekali saat baru terima honor, setelah itu ya suamiku yang bekerja keras menjahit, mencari belut dan ikan di sungai untuk dijual. Aku enjoy aja sih, sesekali pengin seperti teman yang lain punya rumah bagus, punya mobil, tapi seketika hilang ketika melihat keadaanku sendiri, untuk makan sehari-hari dan biaya anak sekolah aja berat apalagi punya barang mewah seperti orang lain. 
            Dan kini setelah semuanya berlalu, Alhamdulillah sedikit lebih baik ekonomi keluargaku, sekarang banyak yang menawarkan hutang, dan dalam hatiku aku selalu menjawab "aku nggak mau" seseorang telah membuatku kecewa dulu. Aku ingin menempuh jalan Alloh saja untuk menggapai apa yang aku inginkan. InsyaAlloh atas bantuan dari Alloh aku mampu menggapai mimpiku tanpa harus berhutang apalagi hutang riba yang sudah jelas dilarang Alloh, aamiin. 

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa" (QS.Al Baqarah:276).

Posting Komentar

0 Komentar